Minggu, 01 Juli 2012

Network Device


Network Device


Network device adalah perangkat jaringan merupakan komponen-komponen yang digunakan untuk menghubungkan komputer atau perangkat elektronik lainnya secara bersama-sama sehingga mereka dapat berbagi (share) file atau sumber daya (resources) seperti printer atau mesin fax. Perangkat yang digunakan untuk mengatur sebuah LAN (Local Area Network) merupakan tipe perangkat jaringan yang digunakan secara umum oleh masyarakat luas
Perangkat yang digunakan untuk mengatur sebuah LAN (Local Area Network) merupakan tipe perangkat jaringan yang diguankan secara umum oleh masyarakat luas. LAN membutuhkan sebuah hub, router, teknologi pengkabelan atau sinyal radio (wireless), kartu jaringan (network cards) dan juga sebuah modem berkecepatan tinggi (jika koneksi Internet dibutuhkan).

Pada sebuah jaringan, satu komputer dijadikan sebagai sebuah server, dan komputer-komputer lainnya bertindak sebagai komputer client. Server terhubung dengan sebuah hub eksternal, di mana komputer client juga terhubung ke sana. Setelah semua komputer terhubung pada hub, maka hub dapat digunakan untuk melewatkan sinyal secara bolak-balik. Untuk mengarahkan sinyal-sinyal tersebut, hub terdiri dari sebuah perangkat yang bernama router. Router merupakan sebuah perangkat yang serupa dengan “polisi lalu lintas elektronik” yang menangani traffic data diantara komputer. Lalu, bagaimana router dapat mengenali setiap komputer?
Kuncinya adalah setiap komputer yang terhubung harus memiliki sebuah network card. Pada network card terdapat sebuah alamat unik (unique address) yang menjadi identitas komputer. Dengan alamat unik inilah, sebuah router dapat membedakan dan mampu mengidentifikasikan semua komputer yang terhubung.

HUB
Hub Alat penghubung antar komputer, semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh hub. Hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana (misal hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu group IP lokal) ketika ada satu paket yang masuk ke satu port hub, maka akan tersalin ke port lainnya pada hub dan semua komputer yang tersambung pada hub yang sama akan dapat membaca paket tersebut. Saat ini hub sudah banyak ditinggalkan dan diganti dengan switch. Alasannya adalah karena hub mempunyai kecepatan transfer data yang lebih lambat dari pada switch. Hub dan switch mempunyai kecepatan transfer data sampai dengan 100 Mbps bahkan switch sudah dikembangkan sampai kecepatan 1 Gbps. Sama seperti switch, tetapi perbedaannya adalah hub tidak memiliki faslitas routing. Sehingga semua informasi yang datang akan dikirimkan ke semua komputer (broadcast). Istilah umum yang digunakan untuk menerangkan sebuah central connection point untuk komputer pada network.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi832e0DD6uTNfjfjOvh0OA5HF6jYKxIVeg_LCyFxa7HoD98kt1o-tSFHxxVUYihjFqfYivONV6-I2l7FPrVwkWM0FBrgusJ8CrJdAvDZ6L2eTEAVwobLkFqtZMGSK_eS1SiwNJiU3uf9E/s1600/HUB.jpg
Hub adalah central untuk topologi star dan mengijinkan komputer untuk ditambahkan atau dipindahkan pada network dengan relatif mudah.
Kapabilitas yang disediakan hub central utnuk topologi star dan mengijinkan computer untuk ditambahkan atau dipindahkan pada network dengan relatif mudah.
FUNGSI : 
Yang dilakukan oleh hub adalah menerima sinyal dari satu komputer dan mentransmisikannya ke komputer yang lain. Sebuah hub bisa active atau passive. Active hub bertindak sebagai repeater; ia meregenerasi dan mengirimkan sinyal yang
diperkuat. Passive hub hanya bertindak sebagai kotak sambungan; ia
membagi/memisahkan sinyal yang masuk untuk ditransmisikan ke seluruh
network.  Fungsi lain adalah sebagai central connection point, hub
menyediakan kemampuan berikut:
-memfasilitasikan penambahan, penghilangan atau pemindahan
-workstation. menambah jarak network (fungsi sebagai repeater)
-menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang   berbeda
-(Ethernet, Token Ring, FDDI). menawarkan feature yang fault
- tolerance (isolasi kerusakan) memberikan manajemen service yang
-tersentralisasi (koleksi informasi, diagnostic)
Kekurangannya, hub cukup mahal, membutuhkan kabel tersendiri untuk
berjalan, dan akan mematikan seluruh network jika ia tidak berfungsi.
CARA KERJA :
cara kerjanya juga tak beda dengan pada USB hub, membagi sejumlah bandwidth yang ada. Jika dalam satu jaringan misal ada 4 komputer yang terhubung dan kemampuan sebuah hub adalah 100 MB/detik maka jika salah satu komputer melakukan transfer data maka sejumlah bandwidth tersebut akan terpakai penuh. Sebaliknya jika dalam waktu bersamaan, misal 2 komputer transfer data bareng-bareng maka 100 MB tersebut akan dibagi menjadi 100 MB/2, dan masing- masing akan mendapat 50 MB/detik, namun dalam prakteknya tidak seperti itu, fungsi kerja hub akan menggunakan sistem antrian bahkan akan terjadi collision ( tabrakan ), misal ada komputer sebut saja A, B, C dan D. Jika komputer A dan B melakukan transfer data ke komputer yang sama misal C maka kemungkinan terjadi collision sangat besar, tidak bisa 100 MB dibagi 2 komputer. Selain terjadi collision, transfer data tersebut akan mengalami antrian.

         SWITCH
Switch adalah sebuah alat yang menyaring dan  melewatkan paket yang ada jaringan LAN. Switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun. LAN yang menggunakan Switch untuk berkomunikasi di jaringan disebut dengan Switched LAN atau dalam fisik ethernet jaringan disebut dengan Switched Ethernet LANs. Biasanya switch banyak digunakan untuk jaringan LAN token star. Dan switch ini digunakan sebagai repeater/penguat.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGVb3gBtZOcj5K092UwQKzDCEPN7MZW0PPPqnf-HMzyopqe89P_3eR1j9JJsoZnlt3h8zToDkHSlpXoCQdrMp5ag3Ynpq0GJnYxoReZXl2nkv8w_DwYobcsdMYU1fmw6N6szS9MwB2LKM/s1600/switch.jpg

Switch merupakan hub pintar yang mempunyai kemampuan untuk menentukan
tujuan MAC address dari packet. Daripada melewatkan packet ke semua
port, switch meneruskannya ke port dimana ia di alamatkan. Jadi, switch
dapat secara drastis mengurangi traffic network. Switch memelihara daftar MAC address yang dihubungkan ke port-portnya yang ia gunakan untuk menentukan kemana harus mengirimkan paketnya. Karena ia beroperasi pada MAC address bukan pada IP address, switch secara umum lebih cepat daripada sebuah router.


FUNGSI :
Berfungsi untuk menghubungkan kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satu dengan komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat routing, routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukan koneksi dengan komputer lain dalam LAN.
CARA KERJA :
Switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge. Switch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collision domain dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer ataurouter ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah terpasang pada jaringan.

ROUTER
ROUTER adalah suatu alat pada dunia komputer yang berguna untuk membelokkan data dari suatu sistem jaringan ke sistem yang lain. Logikanya sebuah sistem jaringan tidak dapat berpindah ke sistem yang lain. Misal kan sistem A. Menggunakan IP 192.168.1.1 dan sistem B. Menggunakan IP 192.168.2.1 Maka Kompi yang menggunakan sistem A tidak dapat melakukan komunikasi dengan sistem B tanpa Router. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsivIO3F2VNoJJujR-vQAC_zbMkeUlJxC8ewXtwhUg1QRXT5gSzhCXXpX69sbfeS-UpzTinea1IZFt5F3E9773xlaqgW4y3pjhpydz71rWmTwKC_4fkwf7MgEeMuPSeiuL5zmmZgDTwFU/s1600/Routers.jpg

Prinsip Kerja router sangat mudah yakni membelokkan data dari satu sistem ke sistem yang lain. Untuk konfigurasi Router dengan menggunakan PC ( OS WIN Xp ) sangatlah Mudah : 
1.    Pastikan Kompi anda memiliki minimal 2 buah LAN Card ( Apabila anda hanya menggunakan 2 buah sistem)
2.    Berikan konfigurasi jaringan sesuai sistem yang anda gunakan pada setiap LAN Card.
3.    Ping atau test koneksi ke tiap sistem, dari router. Pastikan semua koneksi dalam keadaan baik.
4.      Share Lan card Anda dengan cara :- Klik kanan pada Lan Card , kemudian pada Tab Advance pastikan pilih Use Another Network to bla bla bla. Setelah itu coba lakukan ping dari kompuetr lain. (antar client). Jika benar, maka hasil PING akan menghasilkan jawaban replay.
 Merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 3, Network Layer. Pada layer ini sudah dikenal pengalamatan jaringan menggunakan IP Address, dan router ini berperan penting sebagai penghubung/penerus paket data antara dua segmen jaringan atau lebih. Semisal, di suatu warnet ada 10 client yang menggunakan IP Address 192.168.1.xx kita anggap sebagai network A, sedangkan koneksi dari ISP dialokasikan IP Address 202.123.321.xxx kita anggap sebagai jaringan B, maka agar client warnet bisa terhubung ke ISP dan juga ke internet, diperlukan satu router di warnet tersebut yang memiliki setidaknya 2 port. Satu port menjadi bagian dari network A, dan satunya lagi menjadi bagian dari network B

BRIDGE
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKqV0MhDMC7CRZeLKO3unlL6rblpGJNX687C0dA6feNhE9NbAG7jSSYgK0pbWmdf5Z0hwm-YGrbLJYNJGVlalORL5fVZD2Qnz-GG-1TwtDHfmn-3JfJ4R924X_ggGtl98fdPInYJLo74M/s1600/BRIDGE.jpg

    Perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah. Bridge bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet) atau tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan memperbolehkan hanya lalu lintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak; jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen.
Jenis-Jenis Bridge :
1.      Transparent Bridge
Melakukan bridging antara 2 atau lebih segmen LAN. Jenis bridge ini juga dapat melakukan bridging pada jenis media physical layer yang berbeda (UTP, coax, fiber dll). Pengaturan bridge jenis ini dapat dilihat pada dokumen standar IEEE 802.1D.
2.      Translating Bridge
Adalah jenis bridge yang mampu untuk melakukan bridging antar protocol pada data link layer (contoh Ethernet dengan Token Ring). Dengan demikian terjadi proses konversi jenis frame data dan transmission rate masing-masing protocol. Proses ini dilakukan pada preamble dan FCS (frame check sequence).
Pada bagian lain kita akan membahas pula bagaimana menghitung performance network dalam hubungannya dengan penerapan kedua jenis bridge ini. Masalah yang ada pada segmentasi Ethernet Dasar dari dibaginya sebuah network dalam beberapa segmen yang menggunakan bridge mengacu pada rancangan topologi jaringannya. Misalnya dalam sebuah network yang terdiri dari departemen A dan B, maka untuk mengurangi overhead traffic jaringan secara keseluruhan dibuatlah segmen fisik A dan B. Dengan tujuan agar traffic pada segmen A jika tidak diperlukan ke segmen B, benar-benar hanya berlalulalang di segmen A saja.
Telah kita ketahui bahwa bridge melakukan filtering dan forwarding frame pada masing-masing segmen nya yang menimbulkan konsekuensi jika filtering dan forwarding rate menjadi besar maka akan mempengaruhi kinerja jaringan secara keseluruhan.

Teknologi switching hub menjawab permasalahan ini dengan cara kerja sebagai berikut: Saat sebuah node akan berhubungan dengan node lain yang berbeda segmen, peralatan ini akan menjadi bridge dan membuka sebuah jalur langsung ’sementara’ dengan acuan source dan destination address Ethernet nya.
Switching hub bekerja pada Ethernet MAC (Media Access Control) sublayer.
Setiap port pada hub jenis ini dapat menjamin throughput nya tetap 10 Mbps. Karena jika pada hub non switch, jika terdapat misalnya 8 port Ethernet, maka dalam hitungan mudahnya setiap port akan hanya memperoleh 10 Mpbs / 8 port = 1,25 Mbps.

Switching hub
Switching hub bekerja pada Ethernet MAC (Media Access Control) sublayer. Diagram hubungan antara OSI dan IEEE 802 standar MAC = Media Access Control 802.3 - CSMA/CD (di Ethernet)802.4 - TOKEN BUS 802.5 - TOKEN RING
802.6 - DQDB MAN (Distributed Que Dual Bus Metropolitan Area Network)

Buffering pada switch
Pada switch hub digunakan minimal sebuah CPU dan memory untuk melakukan packet buffering. Sebuah switch mampu menerima semua paket data dalam koneksi yang ada secara serentak. Kemudian paket data diteruskan hanya kepada alamat tujuan (destination address). Setiap paket berisi dua MAC layer address yaitu alamat pengirim (source) dan tujuan (destination). Switch akan menyimpan dalam sebuah tabel MAC address yang digunakan untuk mencocokan koneksi yang harus dilakukan. Penggunaan tabel ini juga untuk menentukan kemana paket data harus dikirim. Jumlah tabel MAC address biasanya juga terdapat dalam spesifikasi switch, yang dapat mencapai ribuan alamat. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kapasitas memory dalam switch. Karena perlu diingat pula bahwa bentuk lalu lintas paket data dapat dibagi dua golongan yaitu : peer to peer/point to point dan satu ke banyak koneksi (one to many, misalnya w/s ke server). Beberapa teknik yang digunakan pada switching hub: internal bus - pada high end switch -> gigabytes shared memory / packet bus memindahkan satu koneksi dalam switch ke koneksi lain
Parameter penting lainnya adalah ukuran packet per second (pps). Sebagai contoh sebuah merk switching hub dapat memproses sampai dengan 150.000 pps pada koneksi 100baseT (fast ethernet) dan 1/10 nya pada koneksi 10baseT.

Repeater

Repeater, mungkin kata repeater ini masih kurang familiar di kalangan masyarakat yang menggunakan fungsi Internetworking. Namun, perlu kita ketahui bahwa repeater memiliki fungsi yang cukup berarti dalam proses Internetworking.
Jadi, Repeater adalah suatu alat yang berfungsi memperluas jangkauan sinyal WIFI yang belum tercover oleh sinyal dari server agar bisa menangkap sinyal WIFI. Perangkat Repeater harus 2 alat, yakni untuk menerima sinyal dari server (Client) dan untuk menyebarkan kembali sinyal Wifi tersebut (acces point).

Fungsi Repeater
  • Untuk mengcover daerah-daerah yang lemah sinyal dari Server (pemancar)
  • Untuk memperjauh sinyal dari Server (pemancar)
  • Untuk mempermudah akses sinyal Wifi dari Server
Sedikit Cara Kerja Repeater :
Saat PTT HT Ditekan ( ia akan memancar pada Freq A ) Bag RX repeater (frequency :A) menerima informasi dari radio HT tsb, maka bag rx aktif, dan COR akan langsung menggerakkan bag transmit (TX ) yang secara bersamaan informasi yang  diterima tsb dipancarkan kembali oleh bagian TX ( B). dan pancaran tsb dapat diterima oleh HT lain dilapangan pada Frekwensi receive HT ( B ) Demikian pula saat HT lain mengudara untuk menjawab atau memanggil prosedur tsb kembali berulang. Repeater pada umumnya diletakkan disuatu tempat ketinggian ,antennanyapun ditinggikan lagi yang biasanya diletakkan diatas tower sehingga jangkauan pancaran akan lebih jauh. Semakin tinggi letak repeater, maka akan lebih jauh pula daya jelajahnya. Seringnya repeater diletakkan disuatu lokasi yang  tinggi misalnya di puncak Gunung, atau Bukit , Antennanya pun  di instalasikan ditower yang cukup tinggi.
Memperkirakan jarak jangkau repeater, secara sangat sederhana adalah dengan melihat area dari lokasi tsb dengan mata kita, bila yang terlihat sangat luas, maka hampir dapat dipastikan, sejauh mata kita memandang, sampai sanalah  area yang dapat dicover oleh repeater itu, ( Line Of Sight ) Mengingat keterbatasan daya pandang, dapat saja coveragenya lebih jauh dari pandangan kita.
Peformance sebuah repeater dipengaruhi pula oleh ,daya pancar repeater, sensitivitas, serta sel;ektivitas dari repeater itu sendiri. Untuk meningkatkan  kekuatan pancaran, selain meletakkan repeater pada tempat yang tinggi, maka  digunakan pula Antenna dengan penguatan ( gain ) yang besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar